Minggu, 29 April 2012

Taman Nasional Manusela, Pesona Alam Maluku


Tertarik dengan wisata alam atau eko-wisata? Apabila berkujung ke Provinsi Maluku, pastikan anda mengunjungi Taman Nasional Manusela. Taman nasional ini menawarkan berbagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan, antara lain wisata hutan, wisata gunung, pemotretan satwa, panjat tebing, dan olahraga lintas alam. awalnya, Taman Nasional Manusela merupakan kawasan konservasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 736/Mentan/X/1982 pada tanggal 14 Oktober 1982, dengan luas areal sekitar 189.000 hektar. Kemudian pada tahun 2002, Manusela ditetapkan sebagai taman nasional Tipe C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor 6186/Kpts-IV/2002 pada tanggal 10 Juni 2002. Setelah itu, terhitung sejak tanggal 1 Februari 2007, dengan menggabungkan Cagar Alam Wae Nua dan Cagar Alam Wae Mual, kawasan tersebut dinaikkan statusnya menjadi taman nasional Tipe B berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor P.03/Menhut-II/2007.
Yang Terdapat Di Taman Nasional Manusela....
Taman Nasional Manusela memiliki berbagai destinasi wisata, mulai dari daerah perairan hingga kawasan pegunungan. secara garis besar, kegiatan yang ditawarkan antara lain:

  • Rekreasi dan pariwisata alam meliputi lintas hutan, pengamatan satwa, jungle tracking, foto hunting, hiking, berkemah, memancing, panorama alam dan pegunungan, goa-goa, rafting dan sebagainya.
  • Penelitian.
  • Budaya setempat.
Kondisi alam yang dimiliki memberi banyak tujuan/pilihan kepada para wisatawan untuk memilih sesuai dengan keinginan masing-masing.  Untuk wisatawan yang menyukai wisata hutan, kawasan taman nasional ini merupakan pilihan yang tepat. Di kawasan ini terdapat berbagai vegetasi hutan, seperti hutan pantai, hutan rawa, hutan tebing sungai, hutan hujan tropika palmah, hutan pegunungan, dan hutan sub alpin. Tancang (bruguiera sexangula), bakau (rhizophora acuminata), api-api (avicennia sp), kapur (dryobalanaps sp), pulai (alstonia scholaris), ketapang (terminalia catappa), pandan (pandanus sp), meranti (shorea selanica), kayu putih (melaleuca leucadendron), dan bunga bangkai (rafflesia sp) adalah jenis-jenis tumbuhan yang dapat ditemukan di sini.
Avucennia sp

 
Bruguiera sexangula

Rizhopora acuminata
Terminalia catappa
Kondisi alamnya yang masih alami dan terawat dengan baik membuat taman nasional ini menjadi rumah (habitat) bagi berbagai jenis satwa. Di sini ditemukan rusa (cervus timorensis moluccensis), kuskus (phalanger orientalis), soa-soa (hydrosaurus amboinensis), babi hutan (sus celebensis), luwak (pardofelis marmorata), kadal panama (tiliqua gagas gagas), duyung (dugong dugong), dan penyu hijau (chelonia mydas).  Taman nasional yang menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Maluku Tengah ini semakin lengkap dengan terdapatnya 117 jenis burung, di mana 14 jenis di antaranya adalah endemik Pulau Maluku. Kesturi ternate (lorius garrulus), nuri tengkuk ungu (lorius domicella), kakatua seram (cacatua moluccensis), raja udang (halcyon lazuli/halcyon sancta), burung madu seram besar (philemon subcorniculatus), dan nuri ambon/nuri raja (alisterus amboinensis) adalah beberapa jenis burung yang dapat dijumpai di taman nasional ini. 

Hydrosaurus ambonensis
Sub calabensis
Halcyn lazuli


Tiliqua gigas













Selain itu, terdapatnya beberapa sungai yang mengalir di kawasan taman nasional ini, yang mana dapat juga mengakomodasi keinginan para wisatawan yang ingin melakukan olahraga arung jeram. Daya tarik utama sungai-sungai di kawasan ini sebenarnya  adalah kondisi alamnya yang masih alami dengan pesona tebing yang eksotis di sepanjang aliran sungai.
Untuk wisatawan yang suka akan petualangan, di kawasan taman nasional ini terdapat banyak lembah yang memiliki kekhasan masing-masing. Lembah Manusela terkenal dengan panorama alam yang indah dan berhawa sejuk. Terdapat lembah Pilianan yang terkenal dengan aneka jenis kupu-kupu, serta lembah Sawai yang populer dengan karang-karang laut yang indah. Selain itu, di taman nasional ini juga terdapat enam pegunungan, dimana Gunung Binaya (Binaiya) merupakan gunung tertinggi dengan ketinggian sekitar 3.027 meter di atas permukaan laut (dpl). Keberadaan gunung-gunung tersebut sangat mendukung keinginan wisatawan yang hobi mendaki gunung dan menyukai olahraga panjat tebing.

salah satu tebing di Manusela


Sementara itu, bentuk medan yang naik-turun, jalan setapak yang berliku-liku sampai jauh ke dalam hutan, serta didukung oleh vegetasi hutan yang beraneka, memberi cukup ruang kepada petualang untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti olahraga lintas alam, berkemah, dan memotret aneka flora dan fauna unik yang terdapat di TN.Manusela ini. Bila memiliki waktu luang, wisatawan dapat mengunjungi tempat penangkaran rusa, rumah terapung, budidaya mutiara, arena outbond, jembatan gantung, menara pengintai, dan sumber air panas. Berwisata ke Taman Nasional Manusela tentu belum lengkap bila belum menyaksikan kehidupan penduduk asli yang mendiami kawasan taman nasional tersebut. Mereka tersebar di empat desa, yaitu Desa Manusela, Desa Ilena Maraina, Desa Selumena, dan Desa Kanike. Masyarakat desa-desa tersebut meyakini bahwa gunung-gunung yang berada dalam kawasan Taman Nasional Manusela senantiasa melindungi mereka dari marabahaya. Oleh sebab itu, mereka senantiasa menghormati dan menjaga kelestarian taman nasional tersebut.


Lokasi nya....


Untuk lokasinya sendiri, Secara administratif Taman Nasional Manusela masuk dalam wilayah Kecamatan Seram Utara dan Kecamatan Seram Selatan, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Taman Nasional Manusela dapat memulai perjalanan dari Kota Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku. Dari Kota Ambon terdapat dua rute menuju taman nasional tersebut. Pertama, melalui rute pantai utara. Bagi wisatawan yang memilih rute pantai utara, dapat naik kapal feri dari Ambon menuju Kota Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah, dengan waktu tempuh sekitar delapan jam. Dari Masohi perjalanan dilanjutkan dengan naik bus atau menyewa mobil carteran sekitar dua jam menuju Saka. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan naik kapal cepat (speed boat) sekitar dua jam menuju Sawai atau Wahai. Kedua, melalui rute pantai selatan. Bagi wisatawan yang memilih rute ini, dapat menggunakan kapal feri dari Ambon menuju Masohi dengan waktu tempuh sekitar delapan jam. Dari Masohi perjalanan dilanjutkan menuju Tehoru dengan naik kapal motor sekitar sembilan jam. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Moso atau Desa Saunulu dengan menggunakan kapal motor. Bagi wisatawan yang menyukai tantangan, dianjurkan untuk memilih rute yang kedua atau rute pantai selatan. Karena, sebelum sampai di Taman Nasional Manusela, wisatawan akan melewati jalan mendaki dengan kemiringan medan sekitar 30 persen.
Akomodasi & Fasilitas lain...
Rumah penduduk sekitar Manusela


Penginapan terapung di teluk Sawai



















Di kawasan Taman Nasional Manusela terdapat berbagai fasilitas, seperti pos jaga, pemandu wisata (guide), pusat informasi, dan warung-warung kecil. Menara pandang, laboratorium, pesanggrahan, dan persewaan speed boat adalah fasilitas lain yang tersedia di sini.
Wisatawan yang ingin menginap, dapat menyewa rumah-rumah penduduk yang berada di kawasan taman nasional ini atau menyewa rumah terapung yang banyak terdapat di Teluk Sawai. Sedangkan wisatawan yang ingin menyatu dengan alam, dapat berkemah di berbagai tempat yang terdapat di taman nasional tersebut.

Jadi, Taman Nasional Manusela merupakan destinasi ekowista yang menarik bagi anda para pencinta wisata alam karena disamping kekayaan dan keindahan alam yang di tawarkan, flora dan fauna unik endemik Maluku, pilihan wisata petualangan bagi para pencinta tantangan, juga para wisatawan dapat melihat secara dekat kehidupan masyaratak tradisional yang tinggal di sekitar lokasi TN.Manusela ini dan bagaimana mereka hidup dengan selalu menghargai alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar