Selasa, 17 April 2012

Study Kasus Ekowisata "TN.Gunung Salak vs TN.Gunung Gede Pangrango"


Alam, merupakan kekayaan yang paling berharga yang dimiliki suatu daerah atau negara. Dari alam timbul lah kehidupan dan manusia bergantung kepada alam. Tetapi pada saat ini dapat kita lihat bahwa kondisi alam kita semakin hari semakin memburuk akibat pembangunan dan pencemaran lingkungan yang tentu saja dilakukan oleh kita, manusia.

Hal yang sedang hangat-hangatnya diperbincangakan dan direncanakan dalam setiap program pembangunan saat ini adalah konsep  “ Sustainable “ atau suatu konsep yang mengutamakan keberlanjutan dalam program atau hal yang dikerjakan yang biasanya cenderung kepada pelestarian alam, salah satu nya “ Sustainable Tourism”. konsep ini kemudian memunculkan peluang tujuan wisata baru di dunia pariwisata yaitu eco-tourism atau ekowisata yang merupakan objek wisata yang berbasis pada alam serta upaya pelestariannya.

-Daerah wisata di Indonesia sangat banyak dan masih perlu pengembangan yang baik. Namun ditengah kondisi alam Negara kita yang seperti kita ketahui banyak terjadi bencana alam, bagaiman kita dapat mengembangkan daerah wisata di Negara kita? Kembali lagi, hal yang perlu kita benahi adalah alam kita. Ditengah banyaknya bencana alam yang terjadi, tentu saja terdapat bayak kerusakan alam. Yang dapat kita lakukan dalam pengembangan daerah wisata adalah dengan membangun kembali kerusakan-kerusakan tersebut, menata lagi alam kita yang telah porak-poranda menjadi lebih baik. Ibaratnya kita memulai dari awal untuk kembali membentuk daerah yang rusak akibat bencana alam menjadi daerah baru yang lebi baik. Reboisasi (penanaman kembali) tanaman-tanaman yang rusak dapat dilakukan, baik untuk menata kembali alam yang rusak juga membangun daerah kerusakan bencana alam menjadi lebih baik, dan dapat dijadikan peluang bisnis wisata. Ekowisata merupakan pilihan objek wisata yang baik untuk pengembangan daerah wisata terkhusus nya yang awal nya rusak karena bencana alam, karena objek ini dibuat memang berdasarkan pengalaman dan dengan tujuan merawat kembali alam yang rusak. Apabila alam kita terjaga hal ini juga dapat mencegah bencana alam untuk terjadi.

-Pembangunan dan peningkatan terus dilakukan pada sektor pariwisata.  Salah satu nya dengan perluasan daerah tujuan wisata. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan dan mendayagunakan sumber dan potensi ke­pariwisataan nasional agar menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan. Dengan perluasaan daerah tujuan wisata maka akan membantu memperbesar penerimaan devisa, mem­perluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, terlebih-lebih bagi masyarakat local di tiap provinsi di Indonesia. Di samping itu pe­ningkatan tersebut akan mempunyai dampak mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mengembangkan nilai dan bu­daya bangsa, memperkenalkan keindahan alam dan Negara

-Taman Nasional Gunung Salak adalah kawasan konservasi alam yang sama seperti Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas Jawa Barat, tetapi pada kenyataan nya memang lebih banyak pengunjung yang lebih memilih mengujungi TN.Guning Gede-Pangrango karena lokasi TN.Gunung Salak yang terbilang cukup extrim beserta curah hujan yang terdapat di sana. Bentuk lokasinya seperti bintang atau jemari, sehingga batas yang mengelilingi kawasan taman nasional ini menjadi lebih panjang. Pengelolaan kawasan seperti ini lebih sulit dibandingkan dengan pengelolaan kawasan yang berbentuk relatif bulat. Apalagi curah hujan di TN.Gunung Salak tergolong tinggi yaitu 4.000 – 6.000 mm sehingga mengakibatkan para pengunjung mungkin lebih memilih TN.Gunung Gede-Pangrango yang curah hujannya tidak sebanyak TN.Gunung Salak.

Gunung Salak

Gunung Gede-Pangrango



























-Untuk kelebihan diantara kedua taman nasional ini pun, dapat dikatakn bahwa TN.Gunung Gede-Pangrango masih lebih unggul dibandingkan TN.Gunung Salak karena dari segi bentuk lokasi lebih mudah ditangani  serta berlokasi lebih dekat dengan Jakarta sehingga menjadi slah satu pilihan utama masyarakat Jakarta dalam menghabiskan akhir pekan, dan juga pada TN.Gunung Gede Pangrango lebih menenkan atau mengutamakan program-program penelitian serta konservasi alam.
Pada kondisi alam yang sering terjadi bencana seperti sekarang, yang harus dilakukan untuk pengembanga TN.Gunung Salak yaitu dengan lebih memperhatikan keadaan alamnya,salah satunya mungkin dengan perbanyakan tanaman/ pohon yang ditanam agar lebih dapat menahan hujan yang turun apalagi dengan curah hujan yang tinggi yang dimiliki, serta perhatian kepada faktor-faktor lingkungan lainnya seperti kondisi tanah,dll harus selalu diperhatikan oleh pihak pengelolah.

-Kondisi pada TN.Gunung Salak yang masih terdapat areal perkebunan dan pemukiman masyarakat tradisional serta beberapa aktifitas pertambangan emas, pembangkit energi listrik panas bumi dan pariwisata, termasuk pula pemukiman-pemukiman masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul yang mana sudah menempati lokasi itu sebelum dijadikan areal konsevasi, menjadi tantangan pengelolah, para pihak dan masyarakat lokal dalam mengembangkan model pengelolaan kawasan TN.Gunung Salak yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan. Harus lebih banyak dilakukan upaya-upaya kerja sama yang baik antara puhak-pihak yang bersangkutan agar dapat sama-sama mengembangakan areal konservasi ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar