Tertarik dengan wisata
alam atau eko-wisata? Apabila berkujung ke Provinsi Maluku, pastikan anda
mengunjungi Taman Nasional Manusela. Taman nasional ini menawarkan berbagai
destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan, antara lain wisata hutan, wisata
gunung, pemotretan satwa, panjat tebing, dan olahraga lintas alam. awalnya, Taman
Nasional Manusela merupakan kawasan konservasi berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 736/Mentan/X/1982 pada tanggal 14
Oktober 1982, dengan luas areal sekitar 189.000 hektar. Kemudian pada tahun
2002, Manusela ditetapkan sebagai taman nasional Tipe C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor 6186/Kpts-IV/2002 pada tanggal 10 Juni 2002. Setelah itu, terhitung sejak
tanggal 1 Februari 2007, dengan menggabungkan Cagar Alam Wae Nua dan Cagar Alam
Wae Mual, kawasan tersebut dinaikkan statusnya menjadi taman nasional Tipe B
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor P.03/Menhut-II/2007.
Yang Terdapat
Di Taman Nasional Manusela....
Taman Nasional Manusela memiliki berbagai destinasi wisata, mulai dari
daerah perairan hingga kawasan pegunungan. secara garis besar, kegiatan yang ditawarkan antara lain:
- Rekreasi dan pariwisata alam meliputi lintas hutan, pengamatan satwa, jungle tracking, foto hunting, hiking, berkemah, memancing, panorama alam dan pegunungan, goa-goa, rafting dan sebagainya.
- Penelitian.
- Budaya setempat.
Kondisi alam yang dimiliki memberi
banyak tujuan/pilihan kepada para wisatawan untuk memilih sesuai dengan
keinginan masing-masing. Untuk wisatawan
yang menyukai wisata hutan, kawasan taman nasional ini merupakan pilihan
yang tepat. Di kawasan ini terdapat berbagai vegetasi hutan, seperti hutan
pantai, hutan rawa, hutan tebing sungai, hutan hujan tropika palmah, hutan
pegunungan, dan hutan sub alpin. Tancang (bruguiera sexangula), bakau (rhizophora acuminata), api-api (avicennia sp), kapur (dryobalanaps
sp), pulai (alstonia scholaris),
ketapang (terminalia catappa),
pandan (pandanus sp), meranti (shorea selanica), kayu putih (melaleuca leucadendron), dan bunga
bangkai (rafflesia sp) adalah
jenis-jenis tumbuhan yang dapat ditemukan di sini.
Avucennia sp |
Bruguiera sexangula |
Rizhopora acuminata |
Terminalia catappa |
Kondisi alamnya yang masih alami dan terawat
dengan baik membuat taman nasional ini menjadi rumah (habitat) bagi berbagai
jenis satwa. Di sini ditemukan rusa (cervus
timorensis moluccensis), kuskus (phalanger
orientalis), soa-soa (hydrosaurus
amboinensis), babi hutan (sus
celebensis), luwak (pardofelis
marmorata), kadal panama (tiliqua
gagas gagas), duyung (dugong
dugong), dan penyu hijau (chelonia
mydas). Taman nasional yang
menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Maluku Tengah ini semakin
lengkap dengan terdapatnya 117 jenis burung, di mana 14 jenis di antaranya
adalah endemik Pulau Maluku. Kesturi ternate (lorius garrulus), nuri tengkuk ungu (lorius domicella), kakatua seram (cacatua moluccensis), raja udang (halcyon lazuli/halcyon sancta), burung madu seram besar (philemon subcorniculatus), dan nuri
ambon/nuri raja (alisterus amboinensis)
adalah beberapa jenis burung yang dapat dijumpai di taman nasional ini.
Hydrosaurus ambonensis |
Sub calabensis |
Halcyn lazuli |
Tiliqua gigas |
Selain
itu, terdapatnya beberapa sungai
yang mengalir di kawasan taman nasional ini, yang mana dapat juga mengakomodasi
keinginan para wisatawan yang ingin melakukan olahraga arung jeram.
Daya tarik utama sungai-sungai di kawasan ini sebenarnya adalah kondisi alamnya yang masih alami dengan
pesona tebing yang eksotis di sepanjang aliran sungai.
Untuk wisatawan yang suka akan petualangan, di kawasan taman nasional ini
terdapat banyak lembah yang memiliki kekhasan masing-masing. Lembah Manusela
terkenal dengan panorama alam yang indah dan berhawa sejuk. Terdapat lembah
Pilianan yang terkenal dengan aneka jenis kupu-kupu, serta lembah Sawai yang populer
dengan karang-karang laut yang indah. Selain itu, di taman nasional ini juga terdapat
enam pegunungan, dimana Gunung Binaya (Binaiya) merupakan gunung tertinggi dengan
ketinggian sekitar 3.027 meter di atas permukaan laut (dpl). Keberadaan gunung-gunung
tersebut sangat mendukung keinginan wisatawan yang hobi mendaki gunung dan
menyukai olahraga panjat tebing.
salah satu tebing di Manusela |
Sementara itu, bentuk medan yang naik-turun,
jalan setapak yang berliku-liku sampai jauh ke dalam hutan, serta didukung oleh
vegetasi hutan yang beraneka, memberi cukup ruang kepada petualang untuk
melakukan berbagai kegiatan, seperti olahraga lintas alam, berkemah, dan
memotret aneka flora dan fauna unik yang terdapat di TN.Manusela ini. Bila
memiliki waktu luang, wisatawan dapat mengunjungi tempat penangkaran rusa,
rumah terapung, budidaya mutiara, arena outbond,
jembatan gantung, menara pengintai, dan sumber air panas. Berwisata ke Taman
Nasional Manusela tentu belum lengkap bila belum menyaksikan kehidupan penduduk
asli yang mendiami kawasan taman nasional tersebut. Mereka tersebar di empat
desa, yaitu Desa Manusela, Desa Ilena Maraina, Desa Selumena, dan Desa Kanike.
Masyarakat desa-desa tersebut meyakini bahwa gunung-gunung yang berada dalam
kawasan Taman Nasional Manusela senantiasa melindungi mereka dari marabahaya.
Oleh sebab itu, mereka senantiasa menghormati dan menjaga kelestarian taman
nasional tersebut.
Lokasi nya....
Untuk lokasinya sendiri,
Secara administratif Taman Nasional Manusela masuk dalam wilayah Kecamatan
Seram Utara dan Kecamatan Seram Selatan, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi
Maluku, Indonesia. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Taman Nasional
Manusela dapat memulai perjalanan dari Kota Ambon,
Ibu Kota Provinsi Maluku. Dari Kota Ambon terdapat dua rute menuju taman
nasional tersebut. Pertama, melalui rute pantai utara. Bagi wisatawan yang
memilih rute pantai utara, dapat naik kapal feri dari Ambon menuju Kota Masohi,
Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah, dengan waktu tempuh sekitar delapan jam. Dari
Masohi perjalanan dilanjutkan dengan naik bus atau menyewa mobil carteran
sekitar dua jam menuju Saka. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan naik kapal
cepat (speed boat) sekitar dua jam menuju Sawai atau Wahai. Kedua,
melalui rute pantai selatan. Bagi wisatawan yang memilih rute ini, dapat
menggunakan kapal feri dari Ambon menuju Masohi dengan waktu tempuh sekitar
delapan jam. Dari Masohi perjalanan dilanjutkan menuju Tehoru dengan naik kapal
motor sekitar sembilan jam. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Moso atau
Desa Saunulu dengan menggunakan kapal motor. Bagi wisatawan yang menyukai
tantangan, dianjurkan untuk memilih rute yang kedua atau rute pantai selatan.
Karena, sebelum sampai di Taman Nasional Manusela, wisatawan akan melewati
jalan mendaki dengan kemiringan medan sekitar 30 persen.
Akomodasi & Fasilitas lain...
Rumah penduduk sekitar Manusela |
Penginapan terapung di teluk Sawai |
Di kawasan Taman Nasional Manusela terdapat berbagai fasilitas, seperti pos jaga, pemandu wisata (guide), pusat informasi, dan warung-warung kecil. Menara pandang, laboratorium, pesanggrahan, dan persewaan speed boat adalah fasilitas lain yang tersedia di sini.
Wisatawan yang ingin menginap, dapat menyewa rumah-rumah penduduk yang
berada di kawasan taman nasional ini atau menyewa rumah terapung yang banyak
terdapat di Teluk Sawai. Sedangkan wisatawan yang ingin menyatu dengan alam,
dapat berkemah di berbagai tempat yang terdapat di taman nasional tersebut.
Jadi, Taman Nasional Manusela merupakan destinasi ekowista yang menarik
bagi anda para pencinta wisata alam karena disamping kekayaan dan keindahan
alam yang di tawarkan, flora dan fauna unik endemik Maluku, pilihan wisata
petualangan bagi para pencinta tantangan, juga para wisatawan dapat melihat
secara dekat kehidupan masyaratak tradisional yang tinggal di sekitar lokasi
TN.Manusela ini dan bagaimana mereka hidup dengan selalu menghargai alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar