Alam, merupakan kekayaan yang paling berharga yang dimiliki suatu
daerah atau negara. Dari alam timbul lah kehidupan dan manusia bergantung
kepada alam. Tetapi pada saat ini dapat kita lihat bahwa kondisi alam kita
semakin hari semakin memburuk akibat pembangunan dan pencemaran lingkungan yang
tentu saja dilakukan oleh kita, manusia.
Hal yang sedang hangat-hangatnya diperbincangakan dan direncanakan
dalam setiap program pembangunan saat ini adalah konsep “ Sustainable “ atau suatu konsep yang
mengutamakan keberlanjutan dalam program atau hal yang dikerjakan yang biasanya
cenderung kepada pelestarian alam, salah satu nya “ Sustainable Tourism”.
konsep ini kemudian memunculkan peluang tujuan wisata baru di dunia pariwisata
yaitu eco-tourism atau ekowisata yang merupakan objek wisata yang berbasis pada
alam serta upaya pelestariannya.
-Daerah wisata di Indonesia sangat banyak dan masih perlu
pengembangan yang baik. Namun ditengah kondisi alam Negara kita yang seperti
kita ketahui banyak terjadi bencana alam, bagaiman kita dapat mengembangkan
daerah wisata di Negara kita? Kembali lagi, hal yang perlu kita benahi adalah
alam kita. Ditengah banyaknya bencana alam yang terjadi, tentu saja terdapat bayak
kerusakan alam. Yang dapat kita lakukan dalam pengembangan daerah wisata adalah
dengan membangun kembali kerusakan-kerusakan tersebut, menata lagi alam kita
yang telah porak-poranda menjadi lebih baik. Ibaratnya kita memulai dari awal
untuk kembali membentuk daerah yang rusak akibat bencana alam menjadi daerah
baru yang lebi baik. Reboisasi (penanaman kembali) tanaman-tanaman yang rusak
dapat dilakukan, baik untuk menata kembali alam yang rusak juga membangun
daerah kerusakan bencana alam menjadi lebih baik, dan dapat dijadikan peluang
bisnis wisata. Ekowisata merupakan pilihan objek wisata yang baik untuk
pengembangan daerah wisata terkhusus nya yang awal nya rusak karena bencana
alam, karena objek ini dibuat memang berdasarkan pengalaman dan dengan tujuan
merawat kembali alam yang rusak. Apabila alam kita terjaga hal ini juga dapat
mencegah bencana alam untuk terjadi.
-Pembangunan dan peningkatan terus dilakukan pada sektor
pariwisata. Salah satu nya dengan
perluasan daerah tujuan wisata. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan dan
mendayagunakan sumber dan potensi kepariwisataan nasional agar menjadi
kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan. Dengan perluasaan daerah tujuan wisata
maka akan membantu memperbesar penerimaan devisa, memperluas dan meratakan kesempatan
berusaha dan lapangan kerja, terlebih-lebih bagi masyarakat local di tiap
provinsi di Indonesia. Di samping itu peningkatan tersebut akan mempunyai dampak
mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mengembangkan nilai dan budaya
bangsa, memperkenalkan keindahan alam dan Negara
-Taman Nasional Gunung Salak adalah kawasan konservasi alam yang
sama seperti Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas Jawa Barat, tetapi pada kenyataan nya memang lebih banyak pengunjung yang lebih memilih mengujungi
TN.Guning Gede-Pangrango karena lokasi TN.Gunung Salak yang terbilang cukup
extrim beserta curah hujan yang terdapat di sana. Bentuk lokasinya seperti
bintang atau jemari, sehingga batas yang mengelilingi kawasan taman nasional
ini menjadi lebih panjang. Pengelolaan kawasan seperti ini lebih sulit
dibandingkan dengan pengelolaan kawasan yang berbentuk relatif bulat. Apalagi
curah hujan di TN.Gunung Salak tergolong tinggi yaitu 4.000 – 6.000 mm sehingga
mengakibatkan para pengunjung mungkin lebih memilih TN.Gunung Gede-Pangrango
yang curah hujannya tidak sebanyak TN.Gunung Salak.
Gunung Salak |
Gunung Gede-Pangrango |
-Untuk kelebihan diantara kedua taman nasional ini pun, dapat dikatakn bahwa TN.Gunung Gede-Pangrango masih lebih unggul dibandingkan TN.Gunung Salak karena dari segi bentuk lokasi lebih mudah ditangani serta berlokasi lebih dekat dengan Jakarta sehingga menjadi slah satu pilihan utama masyarakat Jakarta dalam menghabiskan akhir pekan, dan juga pada TN.Gunung Gede Pangrango lebih menenkan atau mengutamakan program-program penelitian serta konservasi alam.
Pada kondisi alam yang sering terjadi bencana seperti sekarang,
yang harus dilakukan untuk pengembanga TN.Gunung Salak yaitu dengan lebih
memperhatikan keadaan alamnya,salah satunya mungkin dengan perbanyakan tanaman/
pohon yang ditanam agar lebih dapat menahan hujan yang turun apalagi dengan
curah hujan yang tinggi yang dimiliki, serta perhatian kepada faktor-faktor
lingkungan lainnya seperti kondisi tanah,dll harus selalu diperhatikan oleh
pihak pengelolah.
-Kondisi pada TN.Gunung Salak yang masih terdapat areal perkebunan
dan pemukiman masyarakat tradisional serta beberapa aktifitas pertambangan
emas, pembangkit energi listrik panas bumi dan pariwisata, termasuk pula
pemukiman-pemukiman masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul yang mana sudah
menempati lokasi itu sebelum dijadikan areal konsevasi, menjadi tantangan pengelolah,
para pihak dan masyarakat lokal dalam mengembangkan model pengelolaan kawasan
TN.Gunung Salak yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan. Harus lebih banyak
dilakukan upaya-upaya kerja sama yang baik antara puhak-pihak yang bersangkutan
agar dapat sama-sama mengembangakan areal konservasi ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar